Monday, 20 June 2016

Wisata Tangkuban Perahu

Tempat wisata bandung - Tangkuban parahu
tangkuban perahu
Banyak wisata alam yang berada di kota Bandung dan selalu ramapi pengunjung. Bandung memang tidak pernah sepi pengunjung, tidak hanya pengunjung lokal, namun wisatawan daari mancanegara juga selalu menghiasi tempat wisata yang ada di bandung, dan salah satunya adalah Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Bandung Utara tepatnya di Cikole, Lembang, atau sekitar 20 km dari pusat kota Bandung. Gunung Tangkuban Parahu merupakan salah satu gunung aktif yang ada di Indonesia, tercatat bahwa gunung ini terakhir meletis pada tahun 2013. Namun anda tidak perlu khawatir dengan keamanan saat berada di Gunung Tangkuban Perahu, meski ini gunung aktif namun keamanan pengunjung tetap terjamin dan masih dinyatakan aman untuk dikunjungi.

Tidak seperti gunung – gunung yang dijadikan tempat wisata lainnya di Indonesia. Untuk menuju ke Tangkuban Perahu ini kamu dapat menggunakan kendaraan pribadi dan juga diperbolehkan untuk mengendarai kendaraan sampai lokasi kawah, atau kamu dapat memarkir kendaraan pribadi di tempat parkir yang sudah disediakan, dan lahan parkirnya pun cukup luas sehingga pengunjung dapat leluasa memarkir kendaraannya.

Gunung Tangkuban Parahu berada di ketinggian 2.084 di atas permukaan laut atau sekitar 6.873 kaki. Wow tinggi banget kan, dan ngga heran kalo suhu di gunung ini sekitar 18 derajat pada siang hari dan dapat mencapai 2 derajat pada malam hari. Maka dari itu bagi kamu yang berencana akan berwisata ke Gunung Tangkuban Perahu sebaiknya membawa jaket hangat supaya ngga kedinginan. Dan kamu juga diharuskan membawa masker, karena gunung ini adalah gunung aktif sehingga adanya gas belerang akan membuat pernafasan kamu terganggu, maka dari itu kamu diharuskan membawa dan memakai masker agar terhindar dari bau gas belerang yang menyengat.

Agar kamu dapat masuk dan menikmati keindahan dari Gunung Tangkuban Perahu ini kamu harus membayar tiket masuknya terlebih dahulu. Dan tiket masuknya pun relatif murah sehingga terjangkau bagi kalangan menengah bawah dan menengah atas.

Untuk wisatawan lokal :

Tiket masuk ( 1 orang ) : Rp. 13.000
Parkir motor                : Rp. 5.000
Parkir mobil                 : Rp. 10.000
Parkir bus                    : Rp. 20.000

Untuk wisatawan asing :

Tiket masuk ( 1 orang ) : Rp. 50.000
Parkir motor         : Rp. 7.000
Parkir Mobil                : Rp. 15.000
Parkir bus                   : Rp. 25.000

Selain untuk dinikmati keindahan alamnya, tempat ini juga kerap dijadikan sebagai tempat pemotretan untuk prewedding,iklan komersial, bahkan sampai pengambilan gambar untuk film, nah buat kamu yang suka selfie – selfie tempat ini rasanya cocok sekali.
gunung tangkuban perahu
Tidak seperti gunung aktif pada umumnya yang memiliki bagian atas yang runcing, gunung Tangkuban Parahu memiliki bagian atas yang datar seperti bagian bawah perahu. Menurut cerita rakyat, gunung ini terbentuk dari perahu yang dibuat oleh sangkuriang. Konon dahulu kala hiduplah seorang gadis cantik bak seorang bidadari bernama Dayang Sumbi. Kecantikan Dayang Sumbi sudah dikenal seantero negeri, banyak pemuda yang tergila – gila padanya, Dayang Sumbi hanya hidup berdua dengan anaknya yang bernama Sangkuriang di dalam hutan belantara, mereka hidup bahagia bersama seekor anjing kesayangannya yang bernama si Tumang, yang sebenarnya adalah ayah dari si Sangkuriang.
Hingga pada suatu hari, sangkuriang yang masi kecil pergi untuk berburu rusa ke hutan bersama si Tumang yang selalu menemaninya, hari pun mulai gelap, namun sangkuriang belum mendapatkan satupun hasil berburu untuk disantap bersama ibunya, tiba – tiba ada seekor rusa yang melintas, lalu sangkuring mulai membidik dengan panahnya, tak disangka panahannya meleset dan mengenai si Tumang, akhirnya Sangkuriang pulang dengan membawa si Tumang yang sudah mati. Saat sangkuriang memberi tau kepada  ibunya, sang ibu marah besar kepada Sangkuriang lalu ibunya memukul bagian kepala sangkuriang menggunak centong nasi, lalu sang ibu memberitahukan kepada sangkuring bahwa si Tumang sebenarnya adalah ayahnya yang berubah menjadi seekor anjing, lalu sangkuriang di usir oleh ibunya, sangkuriang pun berlari dengan perasaan marah dan sedih dan juga dengan kepalanya yang berdarh karena dipukul. Setelah Dayang Sumbi mengusir Sangkuriang ia merasa sangat menyesal karena telah mengusirnya.

Bertahun – tahun berlalu akhirnya Dayang Sumbi dipertemukan kembali dengan anaknya, namun Dayang Sumbi tidak menua, bahkan ia masih terlihat muda dan justru semakin cantik. Sedangkan Sangkuriang yang telah tumbuh dewasa dan juga tampan. Akhirnya mereka jatuh cinta dan Sangkuring melamar Dayang Sumbi menjadi istrinya. Saat Sangkuriang sedang melamar Dayang Sumbi melihat bekas luka yang ada di kepala sangkuriang. Lalu sangkuriang menceritakan kejadian bagaimana ia mendapatkan luka tersebut, seketika Dayang Sumbi langsung kaget karena menyadari bahwa pria yang melamarnya adalah anaknya sendiri, Dayang Sumbi menceritakan bahwa sebenarnya dia adalah anak kandungnya, namun sangkuriang tidak percaya dan tetap bersikeras untuk menikahi Dayang Sumbi. Lalu Dayang Sumbi memberikan syarat yang mustahil dilakukan, yaitu Dayang meminta agar Sangkuriang membuatkan sebuah danau beserta perahu untuk berlayar di esok hari dalam waktu semalam dan harus selesai sebelum matahari terbit.

Sangkuriang menyanggupi persyaratan yang diberikan oleh Dayang Sumbi. Karena Dayang sumbi takut sangkuriang berhasil menyelesaikan persyaratannya, akhirnya Dayang Sumbi meminta kepada seluruh warga untuk membuat matahari palsu dengan cara membakar  pohon dan ditutupi dengan kain putih agar nampak seperti matahari terbit dan membuat ayam – ayam berkokok. Dayang Sumbi menyatakan bahwa Sangkuriang gagal menyelesaikan persyaratannya, namun sangkuriang mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh Dayang Sumbi dan ia pun marah besar, lalu ia menendang perahu setengah jadi yang dibuatnya sampai ke tengah danau dalam keadaan terbalik. Dan terbentuklah Gunung Tangkuban Perahu yang kini telah menjadi objek wisata.

Di Gunung Tangkuban Perahu ini terdapat 3 kawah yang berasal dari letusan yang ditimbulkan oleh Gunung Tangkuban Perahu itu sendiri.

1. Kawah Ratu
kawah ratu gunung tangkuban perahu
Kawah Ratu merupakan kawah terbesar dari 3 kawah yang berada di gunung ini jika kamu ingin melihat kawah ini kamu dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kamu juga dapat menyewa kendaraan untuk menuju ke kawah ini. Kamu juga tidak perlu khawatir dengan kondisi jalan menuju kawah ini. Karena jalan menuju kawah ini cukup mudah sehingga tidak menyulitkan pengunjung untuk melihat kawah ini.
Untuk melihat kawah cantik ini kamu dapat melihatnya dari ketinggian dan dilengkapi dengan pagar dari kayu untuk keselamatan pengunjung. Dari ketinggian ini juga kamu dapat melihat kepulan asap yang keluar dari kawah. Pada umumnya tanah dan bebatuan yang ada di gunung ini berwarna putih dengan bebatuan berwarna kuning keemasan karena kandungan belerangnya yang cukup tinggi.

Untuk menikmati keindahan dari gunung ini juga kamu dapat berjalan kaki atau dengan berkuda. Setelah kamu puas berkeliling di kawah ini kamu dapat beristirahat sejenak sambil makan mi hangat atau teh hangat, disini juga menyediakan ketan bakar yang merupakan jajanan khas dari gunung ini. Jika kamu ingin membeli buah tangan sebagai kenang - kenangan, karena disini juga tersedia toko souvenir yang menjual beragam buah tangan seperti topi, syal, sarung tangan, masker atau kerajinan dari kayu yang menarik dan unik.

2. Kawah Upas
kawah upas gunung tangkuban perahu
Kawas upas ini berada disamping kawah Ratu. Berbeda dengan Kawah Ratu yang jalanannya dapat dilalui dengan mudah, justru untuk menuju ke kawah ini kamu harus melawati jalanan terjal dan berpasir. Sehingga membuat pengunjung menjadi enggan untuk melihat kawah iniselain karena jalanannya yang terjal kawah ini juga jauh lebih kecil dan juga lebih dangkal dari kawah Ratu.

3. Kawah Domas
kawah domas gunung tangkuban perahu

memasak telur di kawah domas

Jika kamu ingin mengunjungi kawah Domas diatas jam 4 sore sebaiknya kamu ditemani dengan pemandu, hal ini diharuskan demi keselamatan pengunjung.

Kawah Domas ini berada di dataran yang lebih rendah dibanding dengan dua kawah lainnya. Namun hanya dikawah yang satu ini lah pengunjung di perbolehkan melihat dari dekat tanpa ada pembatas pagar yang melindungi pengunjung, bahkan di kawah ini pengunjung juga diperbolehkan untuk untuk menguji panasnya kawah ini, misalnya dengan merebus telur. Mateng loh  menarik sekali bukan?
pohon manarasa tangkuban perahu
Selain 3 kawah tersebut, masi ada lagi hal unik dan menarik yang terdapat di gunung ini, yaitu Pohon Manarasa. Pohon ini banyak tumbuh di sekitar tempat wisata. Dengan daun yang berwarna merah cerah ini konon katanya adlah daun yang selalu dimakan oleh Dayang Sumbi sehingga ia tetap awet muda dan semakin cantik. Bila kamu mencoba memakan daun ini rasanya hampir mirip dengan daun jambu. Warga sekitar juga kerap menggunakan daun ini untuk mengobati sakit diare, dan masyarakat juga percaya jika kita mengkonsumsi daun manarasa ini kita akan awet muda seperti Dayang Sumbi.

No comments:

Post a Comment