kampung sindangbarang |
Nilai Sejarah
Keberadaan Sindangbarang memang sudah tidak asing lagi, bahkan Sindangbarang sudah dikenal dan tercatat dalam Babad Pakuan / Pajajaran sebagai salah satu daerah penting kerajaan Sunda dan Pajajaran. Hal tersebut dikarenakan di Sindagbarang ini terdapat salah satu Keraton Kerajaan tempat tinggalnya salah satu istri dari Prabu Siliwangi yang bernama Dewi Kentring Mayang Sunda. Sedangkan penguasa Sindangbarang pada saat itu adalah Surabima Panjiwirajaya atau Amuk Murugul. Bukan hanya itu, di Kampung Budaya Sindangbarang ini juga merupakan tempat lahir dan dibesarkannya Putra Prabu Siliwangi dan Kentring Manik Mayang sunda yang bernama Guru Gantangan.
Peninggalan purbakala berupa Taman Sri Bagenda di Sindangbarang yang sampai sekarang masih ada yaitu Taman yang berupa kolam dengan panjang 15 x 45 meter, dan 33 buah titik Punden Berunduk. Sampai saat ini tradisini seni dan budayanya masih terjaga dan terpelihara dengan baik di Sindangbarang. Terdapat situs purbakala peninggalan zaman Kerajaan Sunda yang bisa kamu lihat ketika melewati sawah dan sungai di Sindangbarang yang sudah pasti tidak akan kamu temukan di tempat wisata lain.
Disini juga terdapat situs - situs purbakala peningglan kerajaan Pajajaran berupa bukit - bukit berundak. Setiap satu tahun sekali kampung Sindangbarang menyelenggarakan upacara adat Seren Taun yaitu upacara ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen dan hasil bumi yang diperoleh pada tahun ini dan berharap hasil panen tahun depan akan lebih baik dari tahun ini. Agar situs - situs budaya yang ada di kampung budaya ini tidak memudar dan punah maka pengelola kampung budaya bekerja sama dengan FIB UI untuk melakukan penelitian, dokumntasi, dan menyelenggarakan seminar mengenai situs peninggalan kerajaan Pajaaran tersebut. Cerita rakyat mengenai Kampung Budaya Sindang barang ini juga saat ini dibukukan oleh FIB UI.
Di Kampung Budaya Sindangbarang ini terdapat 8 macam kesenian Sunda yang telah di revitalisasi dan dilestarikan keberadaannya oleh para penduduk kampung Sindangbarang sendiri. Saat ini rumah - rumah adat dan tradisi budaya di Kampung Budaya Sindangbarang telah direkonstruksi dan di revitalisasi dengan bimbingan dan petunjuk dari Bapak Anis Djatisunda, beliau merupakan sesepuh Sindangbarang dan budayawan Jawa Barat.
Apabila kamu berkunjung ke kampung budaya ini kamu tidak akan di hotel atau penginapan lainnya, karena kamu akan tinggal bersama dengan kokolot ( sesepuh ) dan seniman yang ada di Kampung Sindangbarang. Setiap wisatawan yang datang ke Kampung Budaya Sindangbarang ini merupakan tamu bagi masyarakat Sindangbarang, wisatawan lokal maupun manca negara semua akan diperlakukan sama. Disini kamu akan merasakan suasana kehidupan perkampungan sehari - hari, mulai dari menumbuk pada di saung lisung, bercocok tanam, belajar kesenian tradisional. Namun jangan harap kamu dapat menemukan kompor gas disini, karena Kampung Sindangbarang masih menggunakan Hawu ( kompor tradisional Sunda dengan kayu sebagai bahan bakarnya ).
Seluruh kegiatan yang diselenggarakan di Kampung Budaya Sindangbarang ini semuanya murni dilakukan oleh para kokolot Kampung Budaya guna mencari biaya tambahan untuk pemeliharaan rumah - rumah adat yang dibangun oleh pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah kabupaten Bogor dan bukan untuk tujuan komersil.namun sebaian besar dana yang terkumpul dari kunjungan para wisatawan ini digunakan untuk hal - hal berikut :
1. Melakukan revitalisasi kesenian tradisional Sunda, seperti :
- Seni Gondang
- Parebut Se'eng
- Seni Reog
- Kendang Pencak
- Jaipong
- Calung
- Angklung Gubrag
- Rampak Gendang
3. Untuk pagelaran seni tradisi Adu Jaten Parebut Se'eng atau mengadu kekuatan untuk merebutkan seeng penanak nasi, seminar budaya dan kegiatan upacara adat Seren Taun, Lomba Tutunggulan.
Kegiatan - kegiatan yang dapat kamu lakukan Di Sindangbarang
- Belajar Karawitan
No comments:
Post a Comment